1:05 AM
Seperti biasa insomnia datang
menyerangku, seolah-olah aku dan dia adalah seorang sahabat karib. Padahal aku
dan dia bukan sahabat, dia tak lebih dari seorang penggangu tidur dan
penghalang mimpi indah. Dia merusak tubuhku dan membuat mataku berkantung
layaknya panda, tapi tak lucu melainkan seram seperti hantu -____-. Yah mata
pandaku tak membuatku selucu panda melainkan membuatku terlihat mengerikan
seperti zombie.
Hmm,, insomnia.. benarkah kami bersahabat?. Ku rasa tidak. Mungkin insomnia lebih tepat bersahabat
dengan masa lalu. Lebih tepat dan tepatnya lagi adalah bersahabat dengan masa
laluku. Merekalah sahabat karib yang sebenarnya.
Dimana ada insomnia disitu ada
masa lalu, mereka berjalan beriringan. Jadi tak salah jika aku mengakatan
merekalah yang cocok dikatakan bersahabat daripada aku. Namun aku heran, jika
saling bersahabat kenapa mereka melukai satu sama lain? Atau mungkin itu cara
mereka saling melengkapi? Entahlah aku juga bingung.
***
Saat aku insomnia, masa lalu
selalu menghampiriku, mendekapku begitu erat bahkan terkadang aku merasa sesak
napas dibuatnya, tak hanya itu ia juga tak segan-segan untuk menancapkan pisau
ke hatiku yang membuatku serasa mati seketika atau bahkan menyayat-nyayat
hatiku secara perlahan yang membuatku meringis dan mati perlahan. Mungkin terdengar
terlalu berlebihan tapi itulah yang aku rasakan.
Mereka adalah pasangan yang
begitu kompak. Punya bermacam-macam cara untuk membuatku terluka dan hancur. Sungguh
luar biasa, mereka membuat semuanya begitu nyata. Seperti aku kembali merasakan
setiap tangis yang pernah membasahi pipiku, senyuman yang merekah dari bibirku,
tawa serta amarah. Aku benar-benar kembali dan merasakannya. Penuh bahagia,
canda, tawa, tangis, luka bahkan amarah.
Terkadang aku hanyut dibuatnya,
tak berdaya. Aku mengikuti permainan mereka hingga tuntas, ingin memberontak
dan menolak tapi tak bisa. Semua ingatan tentang masa lalu itu kian
menggerogoti setiap inci tubuhku layaknya virus mematikan yang sewaktu-waktu
akan membunuhku cepat atau lambat.
Seperti saat ini, mereka
melakukannya kembali. Aku tak berdaya melawan masa lalu. Kalian berhasil, SELAMAT !!!