Aku tidak
punya kuasa atas hatimu. Bahkan jika suatu saat nanti hatimu berpaling ke hati
yang lain aku tak bisa berbuat apa-apa.
Jadi apa
yang harus aku lakukan?
Membiarkan
hatimu memilih yang dia inginkan. Entah ia memilih tetap tinggal atau beralih
ke lain hati. Toh, aku tak bisa memaksa bahkan mengatur hatimu untuk memilihku
menjadi satu-satunya nama yang ada.
Disini,
iya di tempat ini. Aku hanya bisa menatapmu dari kejauhan. Bermil - mil jauhnya
dari tempatmu berada saat ini.
Mungkin
aku ini seperti seorang pengagum rahasia, diam-diam mencari tahu kabarmu dan
apa yang sedang kau lakukan. Mungkin aku hanya salah satu dari banyak perempuan
dalam hidupmu yang selalu ingin tahu kabarmu dan mengkhawatirkanmu saat kau
sakit. Mungkin juga aku hanya salah satu dari banyak perempuan dalam hidupmu
yang merasa terluka saat kamu dalam masalah dan aku tak bisa berbuat apa-apa. Yang
ku tahu aku tak berdaya saat itu.
Apakah
kamu tahu jika aku begitu terluka dengan kenyataan bahwa ku tak bisa menemanimu
melewati semua masalah yang ada?
Maafkan
aku atas jarak ini. Maafkan aku tak pernah ada untuk meringankan lukamu.
Dan mungkin
menjadi suatu kewajaran jika suatu saat nanti hatimu memilih nama yang lain J